Selasa, Mei 5

Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit lilin tersebut habis meleleh
dan suasana terasa begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata : " Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku :
maka lebih baik aku mematikan diriku saja !"
Demikianlah sedikit demi sedikit sang Lilin padam.

Yang kedua berkata : "Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia
tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran ketiga berbicara :" Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi
aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mecintainya, membenci
keluarganya. " Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga....seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat
ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata :
" Ekh, apa yang terjadi ? Kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan !"
Lalu ia menangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata : " Jangan takut, janganlah menangis,
selama aku masih ada dan tetap menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan
ketiga Lilin lainnya : " Akulah HARAPAN "
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan
kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Harapan yang ada dalam hati kita.
Dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti anak tersebut, yang dalam
situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya !

Jumat, Mei 1

For Awril

Dan kini aku tak lagi menunggu,aku tengah menggapai semua yang jadi impian..
Ternyata semua begitu dekat dengan kecerahan setelah hari demi hariku kulewatkan dengan petuah2nya...
Semoga kekuatan ini tetap tersemat di hatiku terdalam,..
Mencintainya bukanlah keharusan,namun kebutuhanku untuk menjadi lebih baik...
Ia tidak segemerlap cahaya2 yang pernah kau tawarkan di masa lalu,namun begitu menenangkan hari2 yang selalu berputar dalam irama yg tak tentu...

For Awril

Thanks for all of your advices..
Memang semua harus dilihat dari segala sisi jika ingin menilai dengan objektif..
Kadang ego kita sendiri yg membuat segalanya serba subjektif,.
Manusia bukan malaikat,sekalipun nabi ia pernah berbuat salah..
tapi sekali lagi terima kasih untuk semua saran,kritiknya..
Tidak ada yang sia-sia,jika kita melihat dari sisi terangnya,apapun yang telah lalu jadi kenangan akan tetap menjelma dikemudian hari jadi pedoman agar tak mengulangi kesalahan yang sama..
kesadaran membuat kita tak akan menyesali apapun..

Awril..,akupun kini teramat bahagia,seperti menemukan sesuatu yang selama ini aku cari,dia melengkapi semua yang pernah terserak oleh pelajaran2 masa lalu..
Semua yang berawal memang harus berakhir,tak ada yang abadi,..
pun demikian setiap akhir adalah awal bagi sesuatu yang baru,itulah hidup,tinggal bagaimana kita menyikapinya,,bukan begitu kawan??
Tak ada yang sempurna,maka tak ada guna mencari kesempurnaan,anda benar dengan mencintai kekuranganlah semuanya akan menjadi indah...

Ok Awril,selamat berbahagia...aku telah kembali ke tengah keluarga yang lebih mencintai airmata kegagalan2ku dimasa lalu daripada tawa yg menjauhkan aku pada segala yg seharusnya kudekap erat2,...