Rabu, September 24

september

aku berdiri ditengah kerumunan kenangan tentangmu istriku..
nafasku bagai butir butir air dipadang pasir
begitu cepat memuai..
seandainya saja kau dengar apa yang bergemuruh
dalam jiwa cenayangku.
namun sekuat apapun keparauan ini kusuarakan
takkan lagi terdengar
pun kegetiran kegetiran ini...



Tidak ada komentar: