Selasa, Maret 17

W....

W...
hendak kemana langkah kaki ini menuju?
sekian jauh ternyata perjalanan yang terlewat sekedar merasakan lagi kehangatan mentari dalam sisa-sisa kenanganmu di kota ini..
akankah di sudut yang kau sembunyikan alamatnya kau juga menginginkan itu?

W...
warna kelam yang kau tinggal dalam sukmaku tak terhapus detik-detik waktu yang kau janjikan..
meski terpetik buah dari apa yang kutanam setelah akar cintamu kucabut,mun buahnya tak se"getir" buah-buah cintamu yang ranum..

W...
jauh didasar hatiku aku memilih engkau...
tapi engkau tak mendengar mungkin enggan,
TAPI SUNGGUH,AKU MEMILIHMU...
jadi teman hidupku selamanya...
selama-lamanya...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kini jalan itu sudah tidak ada. tanggalkan semua impian di kota ini. ketika semua tidak saling bergantung dan saling membutuhkan... diriku tidak membutuhkanmu... begitulah kini yang ada dalam jawaban hati yang kaku... kebahagian itu datang dari mana saja, asal kita tidak terlena pada pilihan yang monoton, kita mendapatkan kehidupan yang lebih matang dengan pemikiran yang lebih kritis untuk masa depan yang lebih baik.. menunggu bukan hal yang tepat, karena hanya akan membuat kita berhutang pada waktu... dan waktu yang berharga di mna kita bisa mengisi waktu itu dengan hal yang menguntungkan bukan sdengan mengeluh dan selalu berpangku tangan pada orang lain...